Minggu, 05 Januari 2014

Artikel Arsitektur Client Server Pada Jaringan

Jaringan komputer atau dalam bahasa inggris disebut sebagai computer network adalah sebuah interkoneksi (saling keterhubungan) antara kelompok-kulompok dengan kelompok lain.
Dengan menggunakan jaringan komputer, komputer-komputer akan menjadi satu kesatuan sehingga bisa saling mengakses dan membagi resource.Jaringan komputer juga dapat disambungkan ke internet.
Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi).
Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimana Server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.

Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT.

Keuntungannya adalah :

Memungkinkan akses basis data yang besar
•  Menaikkan kinerja
• Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
•  Biaya untuk hardware dapat dikurangi
• Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
•  Biaya komunikasi berkurang
•  Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
•  Meningkatkan kekonsistenan
•  Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
•  Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami

Kerugiannya adalah :
  • Jika traffic jaringan terlalu padat, server bisa hang karena overload.Hal ini berbeda dengan jumlah simpul yang terpasang.Hal ini karena bandwidth keseluruhan dari jaringan P2P adalah jumlah semua bandwidth dari semua simpul yang ada di jaringn.
  • Tidak seandal jaringan P2P dalam hal ketahanan terhadap down.Di jaringan client-server, jika server down, maka jaringan akan down, sementara P2P semua sumberdaya terdistribusi merata sehingga data akan didistribusikan merata.Jika salah satu simpul down, simpul lainnya masih dapat mentransfer data.
Peer to Peer
Jaringan peer-to-perr (disingkat “disingkt “P2P” atau “PtP”) merupakan jaringan komputer yang menggabungkan perbedaan konektivitas antara partisipan di jaringan dan menjadikan semua bandwidthnya sebagai bandwidth bersama.
P2P berbeda dengan client server yang mensentralisasikan sumber daya ke sekelompok server yang berfungsi sebagai inti jaringan.Jaringan P2P biasanya didunaka untuk menghubungakan simpul-simpul memalui koneksi ad-hoc.
Jaringan ini unggul dalam beberapa fungsi, misalnya dalam hal file sharingan, yang memungkinkan file-file audio, vidio, data dibagi di jaringan.Jaringan P2P tidak memiliki client atau server, karena semua anggota jaringan memiliki kedudukan yang sama.
Model jaringan ini berbeda dengan client-client karena komunikasi dijaringan client-server adalah dari dan menuju server utama.Contoh jaringan client server adalah FTP Server yang memungkinkan data dari server dipindahkan ke FTP client atau sebaiknya.
Jaringan P2P yang menyebar pertama kali adalah Usenet News Server System di mana komputer peer dapat berkomunikasi dengan komputer lainya untuk menyebarkan berita dari usenet hingga artikel tersebut tersebar ke semua jaringn Usenet.
Terdapat beberapa macam arsitektur aplikasi, yaitu :
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host.
Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
  • Antarmuka pengguna
  • Interaksi database
  • Pengambilan dan modifikasi data
  • Sejumlah aturan bisnis
  • Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
  • Manajemen data
  • Keamanan
  • Query, trigger, prosedur tersimpan
  • Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
  • Kurangnya skalabilitas
  • Koneksi database dijaga
  • Tidak ada keterbaharuan kode
  • Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
  • Layanan presentasi (tingkat client)
  • Layanan bisnis (tingkat menengah)
  • Layanan data (tingkat sumber data)
Kesimpulan Arsitektur Networking Client Pada Jaringan
  • Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi)
  • Server memiliki beban berat apabila server mendapat permintaan yang banyak atau bersamaan. Kapasitas server berpengaruh pada lama tidaknya pemerosesan permintaan. Apabila permintaan lebih sedikit maka balasan dari server akan cepat. Dan pada proses ini untuk jaringan luas berpengaruh pula pada kekuatan media jaringam yang kita gunakan.
  • Komputer yang tidak tergabung ke jaringan di luar (misalnya komputer-komputer di sebuah perusahaan yang dihubungkan dalam jaringan namun tidak dihubungkan ke internet) tidak perlu memiliki IP address global.Jika jumlahnya sedikit, IP address yang digunakan bis tipe C, jika sedang tipe B dan jika banyak sekali, dapat menggunakan tipe A.

Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier).
Sebuah sistem 3-tier menyediakan support multi-user yang stabil, bahkan saat pada client menjalankan aplikasi yang berbeda, juga dapat mendayagunakan beberapa database yang digunakan secara bersamaan.
Diantara keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-tier pada umumnya), yang terutama adalah:
  1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan dating
  2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
      3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan. 

2 komentar: