Dengan demikian penerimaan maksimum perusahaan dari penjualan barang X adalah bila harga yang dikenakan sebesar 10, untuk barang Y sebesar 6,67 dan barang Z sebesar 0 (Gratis). Ada yang pentingdari analisis sederhana ini yaituternyata besar kecilnya pengenaan harga yang akan memaksimumkan penerimaan berdasarkan teori ini bergantung pada banyak atau sedikitnya permintaan atas barang tersebut manakala harganya = 0. (dalam konteks teori pemasaran perusahaan akan melakukan pengenalan produk dengan cara promosi misalkan dengan cara meng-gratiskan harga dalam tempo masa promosi. Dari banyak atau sedikitnya jumlah permintaan atas produk tersebut (pada saat harganya = 0) akan dapat diketahui dan ditentukan berapa besar harga jual produk agar penerimaan dari penjualan produk tersebut maksimum (selain tentunya besar besar margin antara penjualan terhadap harga jualnya), Dengan demikian bagi perusahaan yang monopoli sekalipun sebenarnya tetap harus menguji pasar atas permintaan produknya dengan cara promosi atau semacamnya (dengan demikian bukankah nilai konstanta dalam persamaan permintaan ini tidak sia-sia adanya). Ambil contoh persamaan permintaan Q=10 – 0,5P, bila harga=0 maka permintaan sebanyak 10 (konsumen hanya tertarik meminta sebanyak 10 unit meskipun harga digratiskan – tentu saja ini berlaku pada masa promosi produk). Harga jual pertama adalah 10/0,5=20, dimana pada harga ini permintaan sebanyak sebanyak 0 unit. Selanjutnya besarnya penerimaan untuk masing-masing tingkat harga simulasi adalah sebagai berikut :
sumber : putong, iskandar 2010. Ekonomi Pwngantar Mikro dan Makro edisi : 4 jakarta : mitra wacana media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar